Minggu, 18 November 2012

contoh novel remaja

1. Aku Cinta Sahabatku
2. Menghitung Hari
3. Mengalah Cinta Demi Sahabat
4. Gara-gara Liontin
5. Dipayungi Dewi Fortuna
6. Jus Melon
7. Cintaku Bersemi di Danau
8. Cinta Tak Pernah Salah
9. Belum Selesai
10. Alas Danyang
11. Antara Sahabat dan Cinta Pertama
12. Cinta yang Tak Kuketahui
13. Untukmu yang Disana
14. Momen Romantis Nessie
15.Cerita Kita
16. My Boyfriend Is
17. Pesan Cinta
18. Takut
19. Sahabat Sejati
20. Siluet Jogja
21. Untuk Waktu yang Terlewatkan
22. Terselip Jaket
23. 7 Years Of Love
24. Up To Day
25. Lembayung Depok

Selasa, 13 November 2012

Manfaat Membaca Novel

a. melatih otak
Satu keuntungan dari membaca buku itu adalah latihan otak dan pikiran.Membaca dapat membantu menjaga otak Anda agar selalu menjalankan fungsi mereka dengan sempurna. Saat membaca, otak diperlukan unutk berpikir lebihsehingga dapat membuat orang lebih cerdas. Tapi untuk latihan otak, membaca buku harus dilakukan secara rutin.

b.  menghilangkan stres
Stres merupakan faktor risiko dari beberapa penyakit berbahaya. keindahanbahasa dalam teks mungkin memiliki kemampuan untuk menenangkan dan mengurangi stres, terutama membaca buku fiksi sebelum tidur. Cara ini dianggap bagu untuk mengatasi stres.

c. Mengasingkan risiko penyakit Alzheimer
benar-benar dapat membaca langsung meningkatkan jaringan otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangansecara teraturdapat membantu mencegah gangguan otak termasuk penyakit Alzheimer.

d. Mengembangkan pola tidur yang sehat
jika Anda terbiasa membaca buku sebelum tidur, maka ia bertindak sebagai alarm bagi tubuh dan mengirimkan sinyal bahwa sudah waktunya untuk tidur. Ini akan membantu Anda mendapatkan tidur nyenyak dan bangun segar di pagi hari.

e.  Meningkatkan konsentrasi
orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih tinggi konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memilikiperhatian penuh dan praktis dalam hidup. Hal ini juga mengembangkanketerampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.

Unsur-unsur Intrinsik Novel


Unsur-unsur Intrinsik Novel. Menjadi novelis terkenal memang merupakan dambaan semua orang. Namun tak semua orang dapat membuat sebuah novel. Begitu juga halnya dengan saya yang sampai saat ini berangan-angan memiliki sebual novel sendiri namun apa daya otak tak sampai. Untuk mengobatinya mungkin artikel unsur-unsur intrinsik novel ini cukup untuk mengobati keinginan saya yang tak sampai untuk memiliki novel sendiri.
Novel sendiri merupakan karya sastra yang dibangun melalui gabungan 2 unsur yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Dan yang akan kita pelajari lebih jauh di sini adalah unsur intrinsik sebuah novel.
Unsur intrinsik novel terdiri dari beberapa unsur seperti tema, penokohan, latar, alur, dan sudut pandang. Dan berikut ini sedikit penjelasan dari masing-masing unsur tersebut.
Tema
Tema merupakan gagasan utama yang mendasari sebuah novel. Banyak cara untuk menampilkan tema ini beberapa diantaranya adalah dengan pelukisan latar dan sifat tokoh. Salah satu contoh tema novel adalah tema percintaan seperti novel Sitti Nurbaya dan banyak lagi contoh tema lainnya.
Penokohan
Penokohan adalah pemberian watak kepada peran di dalam sebuah novel. Dalam sebuah novel tokoh diperankan secara lengkap baik lahiriah maupun batiniah. Sehingga tokoh yang diperankan seperti layaknya manusia di dunia nyata yang memiliki sifat-sifat seperti pemarah, rajin, pintar, baik, dll.
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan pengarang untuk menampilkan watah dari tokoh novel.
  1. Penggambaran bentuk lahiriah seperti keadaan fisik, tingkah dan cara berpakaian.
  2. Penggambaran jalan pikiran tokoh.
  3. PEnggambaran melalui reaksi tokoh terhadap hal atau peristiwa tertentu.
  4. Penggambaran lingkungan atau keadaan sekitar tokoh.
Jika di lihat dari wataknya tokoh dibagi menjadi tokoh antagonis sebagai penimbul konflik dan tokoh protagonis yang berwatak baik, benar dan tidak jahat. Sedangkan dilihat dari kepentingannya terbagi menjadi tokoh pembantu dan tokoh utama.
Latar
Latar merupakan keterangan peristiwa kejadian yang berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana.
Alur
Alur merupakan keseluruhan jalan peristiwa yang tersusun secara bagian-bagian sebuah novel. Ada 3 jenis alur yakni:
Alur maju (perkenalan, penampilan masalah, konflik, penyelesaian)
Alur mundur (diawali dengan tahap penyelesaian dan kemudian dilanjutkan oleh tahap lainnya.
Alur gabungan (merupakan gabungan antara maju dan mundur dengan alur konflik, perkenalan, kemudian penyelesaian)
Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang untuk menyampaikan cerita. Untuk lebih jelasnya berikut jenis-jenis sudut pandang yang biasa digunakan.
  1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama, di sini pengarang menyebut atau menggambarkan tokoh utama ‘AKU’.
  2. Sudut Pandang orang ketiga, pengarang menggunakan orang ketiga sebagai pelaku utama dengan menggunakan kata panggil orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang.
  3. Sudut pandang serba tahu, disini seolah-olah pengarang tahu semua watak tokoh yang dimainkan.
Pengertian Novel Terjemahan dan Contoh Novel 
Terjemahan

novel terjemahan ialah novel yang berasal bukan dari dalam negeri, melainkan dari luar negeri, lalu oleh pihak dalam negeri akan dialih bahasakan atau diterjemahkan ke dalam bahasa yang sesuai, yang dalam hal ini adalah bahasa Indonesia.
Lalu, apa saja novel terjemahan? novel terjemahan itu sendiri berasal dari beberapa atau banyak Negara, seperti novel terjemahan dari bahasa Korea ke dalam bahasa Indonesia, novel terjemahan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia, novel terjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, novel terjemahan dari bahasa Cina ke dalam bahasa Indonesia, novel terjemahan dari bahasa India ke dalam bahasa Indonesia dan masih banyak lagi novel terjemahan yang beredar di pasaran.


Contoh Novel Terjemahan

novel Saga Harry Potter bersama kedua sahabatnya Ron dan Hermione
novel Saga Twilight Edward dan Bella
novel Sherlock Holmes
novel Sidney Sheldon : Malaikat Keadilan (Range of Angel)


Minggu, 11 November 2012

Pengertian Novel, Jenis-jenis Novel dan Ciri-ciri Novel


Novel berasal dari bahasa Itali, juga dari bahasa Latin yakni novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian (Tarigan, 1984:164).
Novel adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (Depdikbud, 1989:618).
Sementara itu, Jassin dalam Zulfahnur (1996:67) mengatakan bahwa novel menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Selanjutnya, Sayuti (1996:6-7) mengatakan bahwa novel cenderung expand (meluas) dan menitikberatkan complexity (kompleksitas). Meluas dan kompleksitas yang dimaksudkannya adalah dalam hal perwatakan, permasalahan yang dialami sang tokoh, serta perluasan dari latar cerita tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa novel adalah suatu cerita fiksi yang menggambarkan kisah hidup tokoh melalui rangkaian peristiwa yang kompleks dan mengubah nasib tokoh tersebut.

Jenis-jenis Novel
Novel dapat dibedakan berdasarkan isi cerita dan mutu novel. Berdasarkan isinya Mohtar Lubis dalam Tarigan (1984:165) mengatakan bahwa novel sama dengan roman. Oleh karena itu, roman dibagi menjadi roman avontur, roman psikologis, roman detektif, roman sosial, roman kolektif, dan roman politik.
Lukas dan Faruk (1994:18-19), menjelaskan bahwa novel terdiri dari tiga jenis, yaitu novel idealis abstrak, novel romantisme keputusan, dan novel pendidikan.
Berdasarkan pembagian Mohtar Lubis dalam Tarigan novel dibagi atas:
  • Novel Avontur – memusatkan kisahnya pada seorang lakon atau hero melalui garis cerita yang kronologis dari A sampai Z.
  • Novel Psikologis – ditujukan pada pemeriksaan seluruhnya dari semua pikiran-pikiran para pelaku.
  • Novel Detektif – memusatkan penceritaannya pada usaha pencarian tanda bukti, baik berupa seorang pelaku atau tanda-tanda.
  • Novel Sosial Politik – Novel ini memberi gambaran antara dua golongan yang bentrok pada suatu waktu.
  • Novel Kolektif – Novel ini novel yang paling sukar dan banyak seluk beluknya. Individu sebagai pelaku tidak dipentingkan, tetapi lebih mengutamakan cerita masyarakat sebagai suatu totalitas (Tarigan, 1984:165-166).
Pembagian novel menurut Lukas dan Faruk (1994:18-19) sebagai berikut:
  • Novel idealisme abstrak yaitu novel yang menampilkan tokoh yang masih ingin bersatu dengan dunia, novel itu masih memperlihatkan suatu idealisme. Akan tetapi karena persepsi tokoh itu tentang dunia bersifat subjektif, didasarkan pada kesadaran yang sempit, idealismenya menjadi abstrak.
  • Novel romantisme keputusan yaitu, menampilkan kesadaran hero yang terlampau luas. Kesadaran lebih luas dari pada dunia sehingga menjadi berdiri sendiri dan terpisah dari dunia. Itulah sebabnya sang hero cenderung fasif dan cerita berkembang menjadi analisis psikologis semata-mata.
  • Novel pendidikan yaitu yang berada di antara kedua jenis tersebut. Dalam novel ini, sang hero di satu pihak mempunyai interioritas, tetapi di lain pihak juga ingin bersatu dengan dunia, karena ada interaksi antara dirinya dengan dunia, hero itu mengalami kegagalan. Oleh karena mempunyai interioritas, ia menyadari sebab kegagalan itu.
Pembagian novel berdasarkan mutunya menurut Zulfahnur (1996:72) bahwa novel dapat dibagi menjadi novel populer dan novel literer. Novel populer adalah novel yang menyuguhkan problema kehidupan yang berkisar pada cinta asmara yang simpel dan bertujuan menghibur. Sedangkan novel literer disebut juga novel serius karena keseriusan atau kedalaman masalah-masalah kehidupan kemanusiaan yang diungkapkan pengarangnya. Dengan demikian, novel ini menyajikan persoalan-persoalan kehidupan manusia secara serius, filsafat, dan langgeng (abadi) yang bermanfaat bagi penyempurnaan dan aripnya kehidupan manusia, disamping pesona hiburan dan nikmatnya cerita.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka novel dapat dibagi berdasarnya isinya, yakni novel petualangan, novel humor, novel sosial, dan novel psikologi, sedangkan berdasarkan mutunya dapat dibagi menjadi novel literer dan novel populer.
Ciri-ciri Novel
Sebuah novel memiliki beberapa ciri yang dapat dijadikan sebagai pegangan untuk mengetahui apakah novel atau bukan. Sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (1984:170) menyebutkan bahwa ciri-ciri novel adalah.
  1. Jumlah kata lebih dari 35.000 buah;
  2. Jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan buat membaca novel yang paling pendek diperlukan waktu minimal 2 jam atau 120 menit;
  3. Jumlah halaman novel minimal 100 halaman;
  4. Novel bergantung pada pelaku dan mungkin lebih dari satu pelaku;
  5. Novel menyajikan lebih dari satu impresi, efek dan emosi;
  6. Skala novel luas;
  7. Seleksi pada novel lebih luas;
  8. Kelajuan pada novel kurang cepat;
  9. Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.